Jalur Off-road Sukawana Lembang |
Perjalanan saya selanjutnya adalah berpetualang menjelajahi Hutan Sukawana yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penjelajahan tersebut dilakukan dengan berkendara menggunakan kendaraan khusus keluaran tahun 60-an dari Kerajaan Inggris, Land Rover Series II. Dengan melintasi jalur hutan yang berlumpur, kegiatan ini biasa juga disebut dengan istilah off-roading karena memang kita berkendara di luar jalan raya.
Waktu itu saya tidak melakukan off-roading ini secara pribadi, melainkan off-roading yang saya buat ke dalam bentuk paket wisata. Tidak seperti wisata off-road lainnya, saya mencoba menyelipkan kegiatan peduli lingkungan berupa wali pohon untuk memberikan sedikit kesadaran kepada peserta nantinya agar lebih menghargai lingkungan sekitar. Dengan menjadi wali pohon, peserta tidak hanya menanam pohon dan membiarkannya begitu saja setelah ditanam, melainkan peserta dapat kembali lagi untuk merawat pohon yang telah ditanamnya.
Paket yang saya beri nama "Green Off-road" ini sebenarnya saya sebarkan khusus hanya ke teman-teman saja, namun karena ternyata waktu itu ada tambahan peminat akhirnya saya buka untuk umum juga. Dan setelah kira-kira sebulan setengah berlalu dengan peserta sekitar 10 orang akhirnya saya mulai berpetualang melakukan wisata off-road di Hutan Sukawana Lembang.
Sepanjang perjalanan dari check point menuju ke lokasi yang berjarak sekitar 15 km kami disuguhi dengan pemandangan perkotaan. Sampai di pertigaan Lembang-Parongpong, tidak jauh kemudian terdapat pertigaan ke arah Sukawana di sebelah kanan. Di situlah kami belok kanan untuk menuju ke Hutan Sukawana. Di sini kami juga sudah mulai melewati jalan yang tidak beraspal. Tak jauh setelah melewati jalan itu, kami berhenti di tengah perjalanan untuk menikmati sejuknya pemandangan Kebun Teh Sukawana yang kami lewati.
Kebun Teh Sukawana Lembang |
Kebun Teh Sukawana merupakan salah satu dari kebun teh di Bandung yang walaupun tidak memiliki area seluas kebun teh Rancabali, Ciwalini, dan lainnya, namun pemandangan yang disuguhkan di sini tidak kalah dengan pemandangan kebun teh lainnya. Di sini kami juga belajar dan sharing tentang sejarah teh di Bandung, khususnya di Kebun Teh Sukawana ini. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat penanaman pohon, kami menyempatkan diri untuk mengambil beberapa gambar dengan latar belakang hijaunya perkebunan teh di Sukawana ini.
Tidak jauh dari kebun teh atau sekitar 30 menit perjalanan sampailah kami di tempat penanaman pohon. Turun dari Landy, peserta mengisi formulir data diri untuk didata sebagai wali pohon di Hutan Sukawana. Di sini peserta bersama komunitas peduli lingkungan melakukan sharing dan juga mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya pohon bagi alam dan manusia. Kemudian setelah itu peserta mulai melakukan kegiatan penanaman pohon. Jenis pohon yang ditanam di sini adalah beberapa jenis pohon yang biasa tumbuh di Hutan Sukawana. Selesai kegiatan penanaman kami melanjutkan perjalanan untuk melakukan off-roading.
Penanaman Pohon di Hutan Sukawana Lembang |
Dengan menggunakan Landy, kami mulai masuk lebih dalam lagi ke Hutan Sukawana. Jalur yang kami lewati berupa tanah yang berlumpur dengan sepanjang perjalanan kami disuguhkan pemandangan rindangnya pohon pinus yang menjulang tinggi ke langit. Konon katanya, Hutan Sukawana ini memiliki pemandangan dan suasana yang sangat mirip dengan salah satu hutan yang terkenal di Jerman, yaitu Black Forest atau dalam bahasa aslinya bernama Schwarzwald.
Keseruan terjadi sepanjang perjalanan, dimana kami selalu melewati jalur dengan tantangan yang berbeda. Tak jarang salah satu dari kendaraan kami terjebak ke dalam dalamnya lumpur sehingga kami pun dituntut untuk bisa saling bekerjasama dengan menarik kendaraan yang terjebak tersebut menggunakan tali tambang yang wajib dibawa oleh para off-roader.
Jalur Off-road di Hutan Sukawana Lembang |
Setelah 2 jam bergelut dengan jalur yang memacu adrenalin, sampailah kami di rest area di tengah hutan Gunung Putri. Kami beristirahat sebentar di sini sembari menikmati hidangan khas Sunda yang disajikan di atas lembaran daun pisang. Tempat peristirahatan kami ini sangat dekat dengan situs peninggalan Belanda yang berupa benteng pertahanan di jaman kolonial. Sehingga setelah kami beristirahat, kami juga berkesempatan untuk berkeliling menjelajahi benteng tersebut dengan ditemani oleh pemandu lokal di sana.
Rekam sejarah benteng ini masih belum jelas jejaknya karena benteng ini merupakan situs yang statusnya masih baru ditemukan. Dipercaya, apa yang sekarang kami lihat hanyalah bagian atas benteng saja, sedangkan masih banyak bagian lainnya yang terkubur di dalam tanah. Karena sejarah yang belum jelas itu, kami pun kurang mendapat pengetahuan sejarah di sini, namun saya rasa hanya dengan melihatnya saja juga sudah cukup untuk sekedar memenuhi rasa penasaran saya.
Berkeliling benteng kurang dari 1 jam, kami pun kembali ke rest area untuk kemudian kembali lagi ke check point di Hotel Enhaii dengan menggunakan jalur yang sama. Dengan membawa pengalaman yang menyenangkan ini, itulah petualangan off-roading kami di Hutan Sukawana Lembang. Ditambah dengan menjadi wali pohon, semoga kami juga turut serta mengambil langkah dalam menahan kerusakan lingkungan.